Latar Belakang dan Kebijakan Asesmen Nasional
Apa itu PISA?
PISA atau Programme for International Student Assessment adalah studi internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun
Hasil PISA atau Programme for International Student Assessment membuktikan bahwa kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan menengah kurang memadai.
Di
tahun 2018, sekitar 70% dari sekian siswa memiliki kompetensi literasi
membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan
sains, 71% siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika
dan 60% siswa di bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains.
Skor PISA Indonesia stagnan
(terhenti) dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi inilah yang menyebabkan
Indonesia menjadi salah satu negara yang konsisten dengan peringkat
hasil PISA yang terendah.
Menanggapi kondisi
tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan
kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh
dibutuhkan.
Untuk itu pada tahun 2021
mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi diterapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN) sudah tidak lagi
diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga
terkait.
Dalam hal ini, AN (Asesmen Nasional)
diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan.
Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada
pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk
tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.
Pentingnya Asesmen Nasional
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Pertanyaannya:
- Mutu pendidikan seperti apa yang diharapkan?
- Apakah mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional saja seperti yang selama ini terjadi?
Peningkatan
mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa
dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun
sebutannya.
Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Terlebih
pada era transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan
menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk
menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan
belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi,
kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Bagaimana cara mengukur kompetensi tersebut? Ya, menggunakan Asesmen Nasional.
Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa.
Asesmen
Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana
yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar
sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta
perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai
konteks yang relevan.
Selain tuntutan
kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan
pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil
pelajar pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad
21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu:
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
- Berkebhinekaan global
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
- Gotong royong
Untuk
itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran
yang berfokus pada pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa
dapat diukur dari pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan konsep
dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai
konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam terhadap
konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini
yang diharapkan sebagai peningkatan hasil pembelajaran siswa. Capaian
kompetensi siswa secara holistik inilah yang ingin dievaluasi melalui
Asesmen Nasional.
Refleksi Orientasi
Sebelum
melanjutkan ke tahapan Bimtek, mari merefleksikan apa yang telah Anda
pelajari. Silakan Anda memulai kuis refleksi yang telah tersedia.
Soal
Menurut
Anda, apa informasi penting yang Anda peroleh setelah mempelajari
materi pada topik orientasi program? Apa harapan Anda mengenai Asesmen
Nasional?
Referensi Jawaban Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
Berdasarkan soal diatas, berikut
ini Referensi Jawaban Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum yang nantinya dapat dituliskan pada kolom
Refleksi Orientasi.
- AN (Asesmen Nasional) diterapkan
untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan. Nantinya, hasil
Asesmen Nasional dilaksanakan agar dapat memberikan umpan balik untuk
tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.
- Agar pencapaian
kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan keterampilan
dengan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Sehingga, siswa tidak
hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara
mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks
kehidupan.
Jika referensi jawaban di atas menurut peserta dianggap sesuai, silahkan copy dan paste pada kolom Refleksi Orientasi. Tekan Finish Quiz
untuk melanjutkan, klik Tandai Telah Selesai agar dapat ke tahap
selanjutnya, yaitu: Pengantar Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum.
- AN (Asesmen Nasional) diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional dilaksanakan agar dapat memberikan umpan balik untuk tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.
- Agar pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan keterampilan dengan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Sehingga, siswa tidak hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar