Banyak hal yang bisa anda lakukan dengan Command Prompt. Dan semakin hari semakin banyak orang yang ingin mencoba Command Prompt
1. Membuka Command Prompt dengan 10 cara
Sebelumnya, penulis sudah sangat lengkap membahas bagaimana membuka Command Prompt. Cara yang paling sering penulis pakai adalah dengan membuka Start dan mengetik “cmd” dan tekan enter. .
2. Selalu membuka Command Prompt dengan Level Administrator
Command Prompt bisa dijalankan dengan 2 mode yaitu mode standar dan mode administrator. Jika menggunakan mode standar, tidak semua perintah bisa anda eksekusi. Jika menggunakan mode administrator, seluruh perintah Command Prompt bisa anda eksekusi.
Secara bawaan, ketika anda membuka Command Prompt, mode standar yang akan anda gunakan. Jika anda ingin selalu membuka Command Prompt dalam mode administrator, anda harus membuat shortcut khusus terlebih dahulu yang kita taruh di desktop anda.
Selanjutnya, klik kanan pada “Command Prompt” (1) > Send to (2) > klik “Desktop (create shortcut)” (3).
Kemudian klik kanan pada shortcut yang anda buat dan klik “Properties” (1). Kemudian muncul jendela properties seperti gambar diatas. Klik tab “Shortcut” (2) dan klik “Advanced” (3).
Beri tanda centang pada “Run as administrator” seperti gambar diatas dan klik OK.
Setiap kali anda mengklik dobel shortcut yang barusan anda buat, maka Command Prompt akan terbuka sebagai Administrator.
3. Copy & Paste
Di update terbaru Windows 10, anda bisa copy & paste teks dengan mudah di Command Prompt. Karena sebelumnya, anda tidak bisa melakukan hal tersebut.
Silahkan anda coba copy (CTRL + C di keyboard anda) teks apa saja dan paste (klik kanan di Command Prompt) seperti animasi diatas. Jika tidak bisa, lakukan cara dibawah ini.
Klik kanan pada Title Bar (1) dan klik “Properties” (2).
Beri tanda centang pada “Enable Ctrl key shortcuts” seperti gambar diatas. Klik OK jika sudah. Maka anda bisa copy & paste seperti layaknya anda menggunakan Microsoft Word.
4. Drag n’ Drop sebagai input Lokasi File/Folder
Jika anda ingin menjalankan perintah dimana anda diminta untuk memasukkan alamat tujuan eksekusinya, anda bisa drag & drop dari File Explorer ke jendela Command Prompt seperti animasi diatas.
5. Mendapatkan bantuan dari perintah apa saja
Jika anda baru mengenal perintah-perintah yang ada di Command Prompt, anda bisa mendapatkan bantuan mengenai perintah yang anda ketik.
Caranya adalah dengan mengetik “/?” setelah perintah dan tekan enter. Misalnya anda ingin mempelajari perintah “ping”, maka yang perlu anda ketik adalah “ping /?” dan tekan enter seperti gambar diatas.
6. Gunakan tombol Tab untuk Auto-Complete
Karena kita baru belajar, tidak mungkin kita bisa ingat seluruh perintah yang kita eksekusi. Untuk itu, anda bisa menekan tombol Tab di keyboard anda agar Command Prompt dapat memperkirakan perintah apa yang sebenarnya ingin anda eksekusi.
Seperti animasi diatas, penulis hanya mengetik “ip” kemudian menekan tombol Tab untuk mengakses daftar perintah yang didahului oleh “ip”. Anda bisa menekan terus tombol Tab untuk mengakses perintah selanjutnya.
7. Menggunakan tombol panah keyboard untuk perintah sebelumnya
Jika anda sudah berulang kali mengeksekusi perintah, anda bisa mengakses lagi perintah sebelumnya dengan tombol panah di keyboard anda.
Jika anda menggunakan tombol panah atas di keyboard anda, maka akan muncul perintah sebelumnya seperti animasi diatas. Tekan tombol panah bawah untuk mengakses perintah yang lebih baru.
Jika anda menggunakan tombol panah kanan, anda akan mengakses perintah yang paling terakhir dan akan muncul per huruf seperti animasi diatas.
Selain cara diatas, anda bisa menekan tombol F7 untuk menampilkan seluruh perintah yang pernah anda eksekusi. Tampilannya menjadi seperti diatas.
8. Mengeksekusi beberapa perintah sekaligus
Anda tidak perlu mengetik satu perintah dan eksekusi, kemudian mengetik dan eksekusi lagi. Anda bisa menulis beberapa perintah sekaligus dan anda hanya menekan tombol enter sekali.
Gunakan pemisah “&&” di antara perintah untuk melakukannya. Misalnya anda ingin mengeksekusi perintah ipconfig dan dir, maka cukup anda ketik “ipconfig && dir” dan tekan enter. Hal ini tidak terbatas hanya 2 perintah saja, anda bisa menggunakan 3 perintah bahkan lebih sekaligus.
9. Menyimpan output perintah ke file terpisah
Anda dapat dengan mudah menyimpan hasil output dari perintah yang anda eksekusi untuk keperluan perekaman misalnya. Caranya sangat mudah.
ipconfig > C:\Users\Documents\cmd\test.txt
Selain menyimpannya secara terpisah, anda juga bisa menaruh hasil output perintah ke clipboard yang siap anda Paste di Microsoft Word contohnya. Ganti karakter “>” dengan “| clip” untuk melakukan hal tersebut. Perintahnya menjadi seperti dibawah ini:
ipconfig | clip
10. Menghentikan eksekusi perintah
Tidak semua perintah akan selesai tereksekusi dengan cepat. Anda yang harus menunggu beberapa saat bahkan cukup lama jika perintah tersebut membutuhkan koneksi internet. Selama itu, anda tidak bisa melakukan apa-apa di jendela Command Prompt, kecuali menghentikannya.
Anda bisa menghentikannya dengan menekan tombol “CTRL + C” di keyboard anda. Perintah apapun yang anda eksekusi akan berhenti saat itu juga seperti animasi diatas. Perintah “ping windowsku.com -t” akan melakukan ping secara terus menerus tanpa henti. Saat penulis menekan tombol CTRL + C di keyboard, perintah tersebut langsung berhenti.
11. Mengubah penampilan Command Prompt
Bosan dengan warna Command Prompt yang hanya hitam dan putih? Di tips cara menggunakan Command Prompt terakhir ini, anda bisa juga mengganti warna tulisan dan juga tampilan latar belakangnya dengan mudah.
Seperti gambar diatas, anda bisa mengubah tampilannya sesuka hati anda. Bahkan, anda bisa mengubah tata letak Command Prompt dengan mengklik tab “Layout”.
Apa Itu Perintah CMD?
Command Prompt atau CMD adalah aplikasi command line interpreter (CLI) yang ada di sistem operasi Windows. Perintah-perintah dalam CMD berfungsi untuk melakukan berbagai operasi di komputer Anda.
Sebenarnya, perintah-perintah tersebut sudah ada sejak jaman MS-DOS. Namun, pengguna awam Windows sudah jarang menggunakan perintah CMD karena fungsi yang sama sekarang lebih mudah diakses melalui menu.
Meski demikian, perintah CMD memberikan kendali lebih atas pengoperasian komputer Anda. Ragamnya memang banyak. Namun, jangan khawatir. Anda dapat menggunakan daftar yang ada di artikel ini sebagai contekan!
Daftar Lengkap Perintah CMD dan Fungsinya
Sebelum masuk ke dalam daftar perintah CMD ini, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua perintah dapat digunakan di seluruh versi Windows. Untuk tahu mana saja perintah dasar CMD yang bisa Anda pakai, simak penjelasan di bawah ini.
1. append
Didukung di: semua versi kecuali Windows 10
Perintah append memungkinkan Anda untuk membuka file yang ada dalam direktori lain, bahkan ketika Anda tidak berada dalam direktori tersebut. Contoh penggunaannya seperti di bawah ini:
append c:\docs;c:\letters edit myfile.txt
Tujuan yang ingin dicapai dengan perintah tersebut adalah membuka dan mengedit file bernama myfile.txt. Jika file tersebut tidak ada di direktori yang sedang Anda buka, maka perintah tadi akan mencarinya di direktori c:\docs dan c:\letters.
Jika Anda ingin menambahkan lebih dari satu direktori pencarian, gunakan tanda titik koma (;) untuk memisahkan masing-masing direktori.
2. arp
Didukung di: semua versi Windows
Sesuai namanya, perintah arp digunakan untuk mengelola ARP atau address resolution protocol. ARP sendiri merupakan bagian dari IP (internet protocol) yang mengarahkan IP address 32-bit ke MAC (medium access control) address.
Berikut adalah salah satu contoh penggunaan perintah arp. Misal saja IP address Anda 220.0.0.160. Jika Anda ingin menggantinya, tinggal menjalankan perintah berikut ini:
arp -s 220.0.0.161 00-50-04-62-F7-23
Dengan perintah tersebut, IP address Anda akan diganti dengan 220.0.0.161.
3. assoc
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Perintah assoc digunakan untuk memeriksa ekstensi file yang diasosiasikan dengan sebuah jenis file. Misalnya, Anda ingin menampilkan keterangan ekstensi .txt. Untuk itu, Anda perlu menjalankan perintah berikut.
assoc .txt
Setelah Anda memasukkan perintah tersebut akan muncul tulisan .txt=txtfile yang berarti .txt adalah ekstensi untuk file berjenis teks.
Di samping itu, perintah assoc juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah atau menghapus pengaosisasian sebuah ekstensi file dengan jenis file. Berikut adalah contoh penggunaannya untuk menghapus:
assoc .txt=
Jika ingin menggunakan perintah di atas, jangan lupa untuk menambahkan spasi setelah tanda sama dengan (=).
4. at
Didukung di: Windows 2000 dan XP
Perintah at digunakan untuk mengotomatisasi berbagai perintah lainnya pada waktu yang ditentukan. Meskipun hanya didukung di tiga versi lama Windows, at sebetulnya juga dapat digunakan di Vista dan 7 meskipun statusnya sudah deprecated (tidak lagi mendapatkan update atau support).
Mulai di Windows 8, at telah diganti dengan schtasks yang memiliki fungsi serupa. Perintah ini juga akan kami bahas nanti.
Perintah at sendiri memiliki beberapa kegunaan. Apabila Anda hanya mengetikkan at, Command Prompt akan menampilkan daftar perintah yang diotomatisasi.
Perlu diketahui bahwa setiap perintah ini diwakili oleh angka ID. Angka tersebut berguna ketika Anda ingin menghapus otomatisasi perintah yang sudah terdaftar.
Misalnya, perintah di bawah ini akan menghapus otomatisasi perintah dengan ID 1:
at 1 /delete
Jika ingin menghapus semuanya, Anda dapat mengetikkan perintah berikut:
at /delete /yes
Nah, sekarang mari coba membuat otomatisasi perintah dengan contoh berikut:
at 6:50PM /every:5,10,15,20,25 "c:\winnt\task.bat"
Pada contoh tersebut, komputer Anda akan menjalankan file task.bat secara otomatis pada pukul 6:50 malam setiap tanggal 5, 10, 15, 20, dan 25. Sebagai pengingat, Anda hanya dapat menggunakan tanggal untuk menentukan hari pelaksanaan otomatisasi.
Jika /interactive ditambahkan setelah jam pelaksanaan seperti pada contoh di bawah, Anda akan dapat berinteraksi dengan file tersebut ketika dijalankan.
at 6:50PM /interactive /every:5,10,15,20,25 c:\winnt\beep.bat
5. attrib
Didukung di: semua versi Windows
Pernahkah Anda menemukan file yang tidak diinginkan, tetapi tidak dapat Anda hapus? Barangkali atribut file tersebut di-set ke read-only.
Untuk mengubah atributnya, cara yang umum adalah klik kanan pada file tersebut, lalu buka Properties. Di bagian bawah window Properties Anda akan menemukan checkbox untuk mematikan atau menyalakan atribut tadi.
Namun, Anda juga dapat melakukannya dengan perintah CMD attrib. Contohnya seperti di bawah ini:
attrib -R example.txt
Pada contoh itu, -R mengisyaratkan penghapusan atribut read-only dari file yang dimaksud. Jika ingin menambahkan atribut, maka tanda minus (-) diganti dengan tanda plus (+).
Selain R, ada tiga atribut lain yang dapat Anda atur dengan perintah attrib:
- H = hidden, untuk menyembunyikan file dan sebaliknya
- S = system, menandai bahwa sebuah file digunakan untuk kebutuhan sistem operasi
- A = archive, menandai bahwa sebuah file belum pernah di-backup
6. bcdedit
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
bcdedit adalah perintah yang memungkinkan Anda untuk melakukan tiga hal, yaitu mengelola penyimpanan data boot configuration, menyimpan parameter konfigurasi tersebut, dan mengatur booting sistem operasi.
Format perintah bcdedit sebenarnya sederhana. Berikut contohnya:
bcdedit /command <argument>
/command adalah sub-perintah yang dapat digunakan dengan bcdedit, sedangkan <argument> adalah nama file atau direktori yang dijadikan target perintah ini.
Nah, yang membuat bcdedit cukup rumit adalah banyaknya sub-perintah yang ada di dalamnya. Di bawah ini adalah beberapa sub-perintah beserta fungsinya:
- /createstore — membuat penyimpanan data boot configuration baru
- /create — membuat entry baru di sebuah penyimpanan data boot configuration
- /deletevalue — menghapus sebuah elemen dari boot entry
- /bootdebug — mengaktifkan boot debugger dalam sebuah boot entry atau sebaliknya
Untuk melihat daftar lengkap sub-perintah bcdedit Anda dapat menjalankan perintah berikut:
bcdedit /?
Jika ingin mengetahui kegunaan dari suatu sub-perintah, Anda tinggal menambahkan namanya setelah perintah tersebut, seperti ini:
bcdedit /? createstore
7. bootsect
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Perintah bootsect digunakan untuk memperbarui master boot code dalam partisi hard drive. Dengan demikian, Anda dapat mengubah tipe boot sequence manager dari NTLDR menjadi BOOTMGR dan sebaliknya.
Misalnya, Anda memerlukan perintah di bawah ini untuk mengubah master boot code untuk partisi :E di komputer Anda:
bootsect /nt52 E:
8. break
Didukung di: semua versi Windows
Tergantung dengan pengaturannya, kombinasi tombol ctrl + C dapat digunakan untuk menghentikan sebuah proses MS-DOS. Misalnya sebuah file batch.
Nah, break adalah perintah yang digunakan untuk menentukan pengaturan itu. Contohnya seperti berikut:
break off
Jika Anda menjalankan perintah tersebut, kombinasi tombol ctrl + C tidak dapat digunakan untuk menghentikan proses MS-DOS. Apabila Anda hanya ingin memeriksa pengaturan ini, ketikkan “break” saja.
9. cacls
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Perintah cacls digunakan untuk memeriksa atau mengubah access control list (ACL) sebuah file. ACL sendiri adalah daftar yang berisi access control entries (ACE). Daftar ini dimanfaatkan untuk menentukan akses file yang dimiliki oleh sebuah user di sebuah komputer.
Syntax cacls cukup sederhana, seperti yang dapat Anda lihat di bawah:
cacls [file name] [sub-command]
Ada beberapa sub-perintah cacls yang dapat digunakan, yaitu:
- /T — mengganti ACL dari file-file yang ditentukan dalam sebuah direktori dan semua sub-direktori di dalamnya
- /E — seperti sub-perintah sebelumnya, tapi berfungsi untuk mengubah isi ACL-nya
- /G user:perm — memberikan permission ke sebuah user
- /R user — menghapus permission dari sebuah user
- /P user:perm — mengubah permission sebuah user
- /D user — menghapus akses file dari sebuah user
Untuk mengisi perm, ada empat kode yang dapat Anda gunakan:
- n — none (tidak ada akses)
- r — read (membuka file)
- w — write (mengubah file)
- f — full control (akses penuh)
Misalnya, kode di bawah ini dijalankan jika Anda ingin memberikan akses penuh terhadap user bernama user1 untuk file myfile.txt:
cacls myfile.txt /e /g user1:f
Jika sekedar ingin mengetahui ACL sebuah file, Anda tidak perlu menambahkan sub-perintah.
10. call
Didukung di: semua versi Windows
Perintah CMD call digunakan untuk menjalankan sebuah file batch di dalam sesamanya. Contohnya, perintah di bawah akan menjalankan file second.bat di dalam file batch yang sedang berjalan:
call second.bat
11. change
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
Seperti namanya, perintah change berfungsi untuk mengubah pengaturan remote desktop (RD) session host server untuk status logon, COM port mapping, dan mode instalasi. Syntax untuk masing-masing kegunaan tersebut berbeda. Karenanya, kami akan membahasnya satu per satu.
change logon
Perintah change logon mengatur status logon di client session. Misalnya, Anda dapat memperbolehkan logon dengan mengubah statusnya menjadi enabled, seperti di bawah ini:
change logon /enable
Sebaliknya, apabila ingin mencegah logon, gunakanlah perintah berikut:
change logon /disable
Untuk sekedar memeriksa statusnya, jalankan perintah ini:
change logon /query
change port
Anda akan membutuhkan perintah change port ketika ingin mengubah COM port mapping. Sebagai contoh, menjalankan perintah berikut ini akan mengganti COM12 ke COM1:
change port com12=com1
change user
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, change user digunakan untuk mengubah mode instalasi RD session host server. Contoh pemanfaatannya seperti berikut:
change user /execute
Perintah di atas memungkinkan mapping file .ini ke direktori utama. Namun, ini berarti Anda tidak dapat meng-install aplikasi apapun di RD session host server. Untuk memperbolehkannya, gunakan perintah ini:
change user /install
12. chdir
Didukung di: semua versi Windows
Ingin menggunakan perintah CMD untuk navigasi direktori? Bisa! Anda tinggal menggunakan chdir. Dengan perintah ini, Anda dapat kembali ke direktori yang dibuka sebelumnya dengan perintah seperti di bawah ini:
chdir..
Jika perintah tersebut dijalankan, efeknya akan seperti ketika Anda klik tombol back pada File Explorer.
Selain itu, chdir juga dapat digunakan untuk kembali ke direktori utama. Contohnya seperti berikut:
chdir\
Dengan perintah tersebut, dari direktori C:\Windows\COMMAND> Anda dapat lompat ke C:\ dalam sekejap.
Menariknya lagi, Anda dapat membuka sebuah direktori dengan hanya mengetikkan namanya. Misalnya:
chdir\windows\system32
Dengan menjalankan perintah itu, direktori system32 langsung diakses.
Sebagai catatan, Anda juga dapat mengganti chdir dengan cd. Kedua perintah tersebut memiliki fungsi dan syntax yang sama.
13. chkdsk
Didukung di: semua versi Windows
Apakah laptop atau komputer Anda lambat? Sebagai langkah pengecekan pertama, Anda dapat menjalankan perintah chkdsk. Perintah ini berfungsi untuk memeriksa status hard drive Anda.
Di samping itu, chkdsk juga dapat digunakan untuk mencoba membetulkan hard drive yang error karena bad sector. Jalankan saja perintah berikut ini:
chkdsk d: /r
14. chkntfs
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Fungsi chkntfs berhubungan dengan chkdsk. Dengannya, Anda dapat memerintahkan komputer untuk melakukan pengecekan terhadap semua partisi hard drive dan menjalankan chkdsk pada partisi yang dianggap bermasalah. Perintahnya seperti berikut:
chkntfs /d
15. cipher
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Perintah cipher berhubungan erat dengan enkripsi file dan folder pada hard drive bertipe NTFS. Ada tiga fungsi utama yang dapat Anda manfaatkan dari perintah CMD ini.
Pertama, Anda dapat memeriksa status enkripsi sebuah file atau folder dengan perintah di bawah ini:
cipher /c myfile.txt
Kedua, Anda dapat mengenkripsi sebuah file atau folder dengan mengganti /c dengan /e, seperti pada contoh berikut:
cipher /e myfile.txt
Ketiga, perintah cipher memungkinkan Anda untuk mematikan enkripsi file atau folder dengan sub-perintah /d:
cipher /d myfile.txt
16. clip
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
Perintah clip digunakan ketika Anda ingin menyalin output dari sebuah CLI ke clipboard untuk satu alasan atau lain. Syntaxnya pun sangat sederhana; tinggal ketikkan clip di Command Prompt dan tuliskan nama dan ekstensi file yang ingin disalinjalankan. Contohnya seperti ini:
clip readme.txt
17. cls
Didukung di: semua versi Windows
Bagi Anda yang menggunakan Command Prompt untuk berbagai keperluan, perintah cls sangat berguna. Dengan menjalankan perintah tersebut, Anda dapat menghapus semua teks di CMD, baik yang Anda ketikkan maupun outputnya.
Seperti clip, Anda tinggal mengetikkan cls untuk menggunakan perintah ini.
18. cmdkey
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
cmdkey digunakan untuk membuat, menghapus, atau melihat username dan password yang digunakan untuk login ke komputer. Perintah ini bermanfaat apabila Anda adalah admin user dari komputer tersebut.
Penggunaannya sederhana. Jika Anda ingin melihat daftar username dan password milik user komputer, ketikkan:
cmdkey /list
Sekarang mari mencoba mendaftarkan sebuah username dan password dengan perintah berikut:
cmdkey /add:server01 /user:userbaru /pass:pf90
Dengan itu, Anda telah membuat akses untuk user bernama userbaru dengan password pf90 agar dapat memasuki server01.
Jika ingin menghapusnya, tinggal gunakan perintah ini:
cmdkey /delete:userbaru
Anda juga dapat mengosongkan daftar username dan password dalam sebuah server:
cmdkey /delete:server01
19. color
Didukung di: semua versi setelah Windows 2000
Bosan dengan tampilan hitam putih Command Prompt? Anda dapat mengganti warnanya dengan perintah color. Syntax-nya seperti demikian:
color <b><f>
<b> menentukan warna latar belakang, sedangkan <f> menentukan warna teks. Untuk menentukan warnanya, Anda menggunakan angka 0 hingga 9. Namun, Anda tidak dapat memilih warna yang sama. Berikut adalah warna yang dapat Anda pilih dan angka yang mewakilinya:
- 0 hitam
- 1 biru
- 2 hijau
- 3 aqua
- 4 merah
- 5 ungu
- 6 kuning
- 7 putih
- 8 abu-abu
- 9 biru muda
Selain itu, ada enam warna lagi yang dapat dipilih. Akan tetapi, keenamnya diwakili oleh huruf. Berikut daftarnya:
- a hijau muda
- b aqua muda
- c merah muda
- d ungu muda
- e kuning muda
- f putih terang
Misalnya, dengan perintah berikut ini background Command Prompt akan berubah menjadi abu-abu dengan teks merah:
color 84
Jika ingin mengembalikan Command Prompt ke warna aslinya, ketikkan saja color tanpa tambahan apapun.
20. comp
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Perintah comp digunakan untuk membandingkan dua file. Biasanya, perintah CMD ini dipakai ketika Anda ingin memeriksa kode dari kedua file tersebut. Contohnya seperti berikut:
comp file1.txt file2.txt /n=10 /a
Dengan perintah di atas, Anda membandingkan file1.txt dan file2.txt.
/n menentukan jumlah baris kode yang diperiksa dengan perintah comp. Di contoh tersebut kami membandingkan sepuluh baris kode pertama, tapi Anda dapat menggantinya sesuai keinginan.
/a digunakan untuk menampilkan output dari perintah comp dalam set karakter ASCII. Hasilnya seperti berikut:
Compare error at LINE 5
file1 = i
file2 = o
Compare error at LINE 5
file1 = v
file2 = u
Compare error at LINE 5
file1 = e
file2 = r
Compare error at LINE 6
file1 = s
file2 = f
Compare error at LINE 6
file1 = x
file2 = v
Compare error at LINE 6
file1 =
file2 = e
Compare error at LINE 7
file1 =
file2 =
Compare error at LINE 7
file1 =
file2 =
Compare error at LINE 8
file1 =
file2 = s
File1 only has 7 lines
21. compact
Didukung di: semua versi setelah Windows 2000
Tadi Anda telah mempelajari enkripsi file dengan cipher. Kini kami akan membahas perintah yang digunakan untuk mengkompres file, yaitu compact. Namun, perlu Anda ingat bahwa perintah ini hanya dapat berfungsi pada partisi berjenis NTFS.
Sebagai permulaan, barangkali Anda ingin memeriksa status kompresi setiap file yang ada dalam suatu direktori. Contoh perintah berikut memungkinkan Anda untuk memeriksa semua file di direktori yang sedang diakses:
compact
Jika ada file yang ingin Anda kompres, perintahnya seperti demikian:
compact file.txt /c
Untuk kebalikannya, Anda tinggal mengganti /c dengan /u. Sebagai catatan, mengkompres atau melakukan dekompresi terhadap suatu file akan menandai direktori tempatnya disimpan. Setelah ditandai, semua file yang disimpan pada direktori tersebut akan dikompres atau dekompresi.
22. convert
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Seusai namanya, perintah convert digunakan ketika Anda ingin mengubah partisi berjenis FAT menjadi NTFS. Misalnya seperti contoh berikut ini:
convert d: /fs:ntfs
23. copy
Didukung di: semua versi Windows
Kegunaan perintah copy sama seperti namanya, yaitu menyalin sebuah file ke lokasi yang berbeda. Untuk memahami kegunaannya, perhatikan contoh di bawah ini:
copy myfile.txt d:\
Perintah tersebut mengisyaratkan penyalinan file myfile.txt yang ada pada direktori yang sedang Anda akses ke direktori D:.
Anda juga dapat memanfaatkan perintah copy untuk mengkopi semua file dengan jenis sama. Untuk melakukannya, gunakanlah tanda bintang (*) seperti pada contoh ini:
copy *.txt d:\
Bahkan, perintah copy juga dapat digunakan untuk menyalin semua file dalam satu direktori, seperti pada contoh berikut:
copy *.* f:\
Tentunya perintah ini bermanfaat jika Anda ingin mengkopi file ke removable drive seperti flashdisk.
24. date
Didukung di: semua versi Windows
Perintah date digunakan untuk melihat tanggal atau menggantinya. Syntaxnya sangat sederhana. Setelah mengetikkan “date”, Command Prompt akan menampilkan tanggal hari ini dan pertanyaan untuk mengganti tanggalnya. Jika tidak ingin menggantinya, Anda tinggal tekan tombol enter di keyboard.
25. defrag
Didukung di: semua versi Windows
Jika rajin melakukan optimasi hard drive, barangkali Anda sudah tidak asing dengan fitur Disk Defragmentation. Di Command Prompt pun Anda dapat melakukannya dengan perintah CMD defrag.
Untuk sekedar melakukan defragmentation, Anda tinggal menjalankan perintah ini:
defrag c:
Apabila Anda ingin menganalisa partisinya terlebih dahulu, tambahkan /a seperti pada contoh berikut:
defrag c: /a
Selain itu, Anda juga dapat melakukan defragmentation terhadap semua partisi:
defrag /c
26. del
Didukung di: semua versi Windows
Anda dapat menggunakan Command Prompt untuk menghapus file dengan perintah del. Mari perhatikan contoh-contoh berikut untuk memahami penggunaannya.
Untuk menghapus sebuah file dari direktori yang sedang diakses, gunakan perintah berikut:
del myfile.txt
File yang dihapus dengan perintah ini akan masuk ke Recycle Bin seperti pada umumnya. Namun, mungkin Anda ingin menampilkan pertanyaan konfirmasi sebelum file yang dipilih benar-benar dihapus. Jika ya, tambahkan /p seperti pada contoh di bawah:
del myfile.txt /p
Apakah Anda harus mengakses direktori dari file yang ingin dihapus? Tentu saja tidak. Anda dapat melakukannya dari direktori lain dengan perintah ini:
del c:\windows\test.tmp
Anda bahkan dapat menghapus seluruh file dalam sebuah direktori dengan perintah berikut:
del c:\windows\temp\*.*
Menariknya, perintah del memberikan Anda kemampuan yang tidak dapat dimiliki jika menggunakan File Explorer, yaitu menghapus file dengan atribut read only. Caranya dengan menambahkan /f setelah nama file:
del myfile.txt /f
Sebagai pengingat, Anda dapat mengganti perintah del dengan delete atau erase karena ketiganya memiliki fungsi yang sama.
27. deltree
Didukung di: Windows 95, 98, dan ME
Jika file yang dihapus dengan perintah del, delete, dan erase masuk ke dalam Recycle Bin, lain halnya dengan perintah deltree. Perintah ini berfungsi untuk menghapus file secara permanen. Tak hanya itu, deltree juga dapat menghapus semua sub-direktori dalam sebuah direktori.
Contoh penggunaannya seperti berikut:
deltree d:\pictures
Dengan perintah di atas, direktori bernama pictures di partisi D: dan seluruh sub-direktorinya akan dihapus permanen.
28. dir
Didukung di: semua versi Windows
Perintah dir berguna untuk melihat daftar file dan sub-direktori yang ada di dalam sebuah direktori. Di samping itu, perintah ini juga digunakan untuk menampilkan berbagai informasi tentang hard drive Anda, termasuk:
- Nomor seri
- Jumlah file yang ada di dalam hard drive
- Total ukuran file
- Sisa ruang di hard drive
Mari bahas syntax untuk masing-masing fungsinya. Apabila Anda sekedar ingin menampilkan daftar file dan sub-direktori dalam direktori yang sedang diakses, ketikkan “dir”.
Perintah ini dapat dibuat lebih fleksibel untuk menunjukkan file dengan ekstensi tertentu saja, seperti pada contoh berikut:
dir *.txt *.doc
Dengan perintah di atas, Command Prompt hanya akan menampilkan file .txt dan .doc di direktori Anda.
Penggunaan perintah dir juga tidak terpisahkan dari atribut file. Berikut adalah daftar atribut dan simbolnya dalam syntax perintah dir:
- d — direktori
- r — file read only
- h — file tersembunyi (hidden)
- a — file yang belum di-archive atau di-backup
- s — file sistem
- i — file yang tidak diindeks
Contoh penggunaannya seperti demikian:
dir /a:r
Dengan perintah di atas, yang akan ditampilkan hanya file dengan atribut read only.
29. diskpart
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Perintah diskpart digunakan untuk mengelola partisi hard drive di komputer atau laptop Anda. Dengannya, Anda dapat membuat partisi baru, menghapusnya, dan menampilkan daftar partisi yang ada.
Untuk menggunakannya, ketikkan “diskpart” terlebih dahulu. Setelah itu, ketikkan “list disk” untuk menampilkan daftar hard drive di komputer. Di bawah ini adalah contoh outputnya:
Disk ### Status Size Free Dyn Gpt
-------- ------------- ------- ------- --- ---
Disk 0 Online 476 GB 449 MB
Disk 1 Online 2047 GB 0 B
Disk 2 No Media 0 B 0 B
Disk 3 No Media 0 B 0 B
Disk 4 No Media 0 B 0 B
Disk 5 No Media 0 B 0 B
Misalnya saja Anda ingin mengelola partisi di disk 0. Untuk memilihnya, ketikkan “select disk 0”. Selanjutnya ketikkan “list partition” untuk melihat daftar partisi di dalamnya. Contoh outputnya seperti di bawah ini:
Partition ### Type Size Offset
------------- ---------------- ------- -------
Partition 1 Primary 549 MB 1024 KB
Partition 2 Primary 195 GB 550 MB
Partition 0 Extended 269 GB 195 GB
Partition 4 Logical 29 GB 195 GB
Partition 5 Logical 29 GB 225 GB
Partition 6 Logical 8 GB 254 GB
Partition 7 Logical 202 GB 262 GB
Partition 3 Recovery 502 MB 465 GB
Nah, sekarang Anda dapat memilih partisi yang ingin dikelola. Misalnya, ketikkan “select partition 1”. Pada titik ini, Anda dapat memanfaatkan berbagai sub-perintah yang didukung diskpart. Berikut adalah beberapa di antaranya yang sering digunakan:
add
Sub-perintah add berfungsi untuk membuat partisi baru yang serupa dengan sebuah partisi lain yang sudah ada di komputer Anda. Contoh penggunaannya seperti berikut:
add disk=1
Dengan sub-perintah tersebut, partisi baru dengan pengaturan yang sama dengan partisi nomor 1 akan dibuat.
assign
Jika Anda menggunakan add disk, partisi baru yang dibuat belum memiliki huruf. Sub-perintah assign digunakan untuk menentukan hurufnya. Namun, jangan lupa untuk menggunakan perintah select partition terlebih dahulu untuk memilih partisi yang ingin Anda beri huruf.
Pada contoh di bawah ini, huruf E: diberikan pada partisi yang dipilih:
assign letter=e
delete
Sesuai namanya, sub-perintah ini digunakan untuk menghapus sebuah partisi. Berikut adalah contoh penggunaannya:
delete partition
detail
Dengan sub-perintah detail, Anda dapat melihat informasi tentang partisi yang dipilih. Ketikkan “detail partition” dan Anda akan melihat output seperti berikut ini:
Partition 1
Type : 07
Hidden: No
Active: Yes
Offset in Bytes: 1048576
Volume ### Ltr Label Fs Type Size Status Info
---------- --- ----------- ----- ---------- ------- --------- --------
* Volume 0 System Rese NTFS Partition 549 MB Healthy System
29. driverquery
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
Perintah driverquery digunakan untuk menampilkan daftar driver yang di-install di komputer atau laptop Anda. Contoh outputnya seperti berikut:
Module Name Display Name Driver Type Link Date
============ ====================== ============= ======================
...
PptpMiniport WAN Miniport (PPTP) Kernel 7/15/2016 8:28:13 PM
Processor Processor Driver Kernel 7/15/2016 8:10:42 PM
Psched QoS Packet Scheduler Kernel 7/15/2016 8:25:21 PM
QWAVEdrv QWAVE driver Kernel 7/15/2016 8:28:46 PM
RasAcd Remote Access Auto Con Kernel 7/15/2016 8:29:11 PM
RasAgileVpn WAN Miniport (IKEv2) Kernel 7/15/2016 8:27:00 PM
Rasl2tp WAN Miniport (L2TP) Kernel 7/15/2016 8:27:35 PM
RasPppoe Remote Access PPPOE Dr Kernel 7/15/2016 8:28:21 PM
RasSstp WAN Miniport (SSTP) Kernel 7/15/2016 8:27:11 PM
...
30. edit
Didukung di: semua versi hingga Windows 7 tapi tidak didukung di sistem 64-bit
Command Prompt sebenarnya memiliki tool text editor bawaan. Untuk mengaksesnya, Anda tinggal menjalankan perintah CMD edit. Contohnya seperti di bawah ini:
edit c:\myfile.txt
Perintah tersebut akan membuka file bernama myfile.txt. Jika file tersebut tidak ada, otomatis tool tersebut akan membuat file baru dengan nama yang Anda tentukan.
31. exit
Didukung di: semua versi Windows
Perintah exit digunakan untuk keluar dari Command Prompt atau menutup proses batch script yang sedang berjalan. Untuk menjalankannya, Anda hanya perlu mengetikkan “exit”.
32. expand
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Sebelumnya Anda sudah mengenali perintah compact yang digunakan untuk mengkompres file. Nah, expand adalah kebalikannya. Perintah ini berfungsi untuk melakukan dekompresi. Syntax-nya cukup sederhana:
expand <source> <destination>
<source> adalah letak file yang ingin dibuka, sedangkan <destination> adalah direktori di mana Anda ingin meletakkan isi dari file tersebut. Contoh penggunaannya seperti berikut:
expand d:\i386\hal.dl_ c:\windows\system32\hall.dll
33. find
Didukung di: semua versi Windows
Command Prompt memungkinkan Anda untuk mencari teks tertentu dalam sebuah file dengan perintah find. Syntaxnya seperti demikian:
find [string] [drive\ file name]
Misalnya saja Anda ingin mencari teks “REM” dalam file autoexec.bat yang berada di drive C:. Maka Anda perlu menjalankan perintah berikut:
find "REM" c:\autoexec.bat
Perlu diketahui bahwa perintah find akan mencari teks yang sesuai dengan yang Anda ketikkan. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan penggunaan huruf kapital.
Contohnya, perintah tadi tidak akan menampilkan teks “rem” dalam huruf kecil pada hasil pencarian Anda.
Namun, Anda juga dapat meminta perintah tersebut untuk tidak mempedulikan jenis hurufnya. Untuk melakukannya, Anda tinggal menambahkan /I sebelum teks yang dicari.
34. ipconfig
Didukung di: semua versi Windows
ipconfig adalah perintah CMD yang digunakan untuk menampilkan informasi tentang pengaturan jaringan yang ditentukan untuk komputer atau laptop Anda.
Dengan mengetikkan “ipconfig” pada Command Prompt, Anda sudah dapat melihat informasi tersebut, seperti contoh berikut ini:
Connection-specific DNS Suffix . : hsd1.ut.comcast.net.
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.201.245
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.201.1
Akan tetapi, Anda juga dapat melihat informasi lengkapnya dengan menambahkan “/all” di belakang perintah tersebut. Hasilnya akan seperti demikian:
Host Name . . . . . . . . . : COMPUTERH1
DNS Servers . . . . . . . . : 123.45.67.8
111.111.111.1
111.111.111.1
Node type . . . . . . . . . : Broadcast
NetBIOS Scope ID. . . . . . :
IP Routing Enabled. . . . . : No
WINS Proxy Enabled. . . . . : No
NetBIOS Resolution Uses DNS : No
0 Ethernet adapter :
Description . . . . . . . . : PPP Adapter.
Physical Address. . . . . . : 44-44-44-54-00-00
DHCP Enabled. . . . . . . . : Yes
IP Address. . . . . . . . . : 123.45.67.12
Subnet Mask . . . . . . . . : 255.255.0.0
Default Gateway . . . . . . : 123.45.67.8
DHCP Server . . . . . . . . : 255.255.255.255
Primary WINS Server . . . . :
Secondary WINS Server . . . :
Lease Obtained. . . . . . . : 01 01 80 12:00:00 AM
Lease Expires . . . . . . . : 01 01 80 12:00:00 AM
1 Ethernet adapter :
Description . . . . . . . . : 3Com 3C90x Ethernet Adapter
Physical Address. . . . . . : 00-50-04-62-F7-23
DHCP Enabled. . . . . . . . : Yes
IP Address. . . . . . . . . : 111.111.111.108
Subnet Mask . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . : 111.111.111.1
DHCP Server . . . . . . . . : 111.111.111.1
Primary WINS Server . . . . :
Secondary WINS Server . . . :
Lease Obtained. . . . . . . : 11 16 00 12:12:44 AM
Lease Expires . . . . . . . :
Selain menampilkan pengaturan jaringan Anda, perintah ipconfig juga memiliki kegunaan lain jika digunakan dengan sub-perintahnya. Berikut adalah beberapa sub-perintah yang digunakan secara umum:
- /release — menghapus pengaturan DHCP dan IP address seluruh adapter jaringan yang digunakan. Anda juga dapat mengetikkan nama adapter untuk menggunakan ipconfig/release terhadap adapter tersebut saja
- /renew — memperbarui pengaturan DHCP dan IP address seluruh adapter jaringan yang digunakan. Seperti sub-perintah sebelumnya, Anda juga dapat menggunakan ipconfig/renew pada adapter yang dipilih
- /flushdns — menghapus cache DNS yang disimpan di komputer Anda. Ini perlu dilakukan secara berkala agar tetap dapat mengakses situs-situs yang biasa Anda kunjungi
35. logoff
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Sesuai dengan namanya, perintah logoff digunakan untuk log off dari komputer Anda. Dalam konteks jaringan komputer lokal, perintah CMD ini juga dapat digunakan untuk menghentikan sesi user tertentu.
Untuk menjalankannya, Anda tinggal mengetikkan “logoff”. Jika Anda seorang administrator, Anda dapat menghentikan sesi seorang user dengan menambahkan ID komputernya, seperti pada contoh berikut:
logoff 12
36. move
Didukung di: semua versi Windows
Perintah move memungkinkan Anda untuk memindahkan satu file atau lebih ke direktori lain. Bahkan, Anda dapat menggunakannya untuk memindahkan satu direktori ke dalam direktori lain juga. Syntax-nya seperti berikut:
move <file name> <destination>
Contohnya seperti ini:
move stats.doc c:\statistics
Jika sedang tidak berada dalam direktori file tersebut, Anda perlu menyebutkan huruf partisi dan nama direktorinya:
move d:\docs\stats.doc c:\statistics
Apabila ingin memindahkan lebih dari satu file, Anda harus memisahkan masing-masing dengan koma dan spasi:
move stats.doc, morestats.doc c:\statistics
Nah, untuk memindahkan direktori ke dalam direktori lain, Anda perlu menambahkan tanda kutip ganda di awal dan akhir nama direktori tersebut:
move "direktori1" direktori2
37. msg
Didukung di: semua versi setelah Windows 2000
Jika berada dalam sebuah jaringan komputer lokal, Anda dapat mengirim pesan ke user lain dengan perintah msg. Syntax-nya seperti demikian:
msg <username> <message>
Di bawah ini adalah contoh jika Anda mengirimkan pesan berbunyi “Halo” ke user bernama “user01”:
msg user01 Halo
38. pause
Didukung di: semua versi Windows
Perintah pause digunakan untuk menghentikan file batch yang sedang berjalan. Jika dijalankan, pesan “Press any key to continue” akan muncul di layar. Untuk melanjutkan proses file tersebut, Anda tinggal menekan tombol apapun di keyboard.
39. print
Didukung di: semua versi Windows
Barangkali Anda belum tahu bahwa Anda dapat mencetak file teks dari Command Prompt. Untuk melakukannya, Anda perlu menyebutkan nama file (filename) dan port printer yang digunakan (device), seperti pada syntax berikut:
print <filename> <device>
Namun, Anda harus mengetahui jenis port yang digunakan oleh printer Anda. Untuk parallel port, nama printer yang digunakan dimulai dengan LPT. Sedangkan untuk serial port, nama printernya dimulai dengan COM. Agar lebih jelas, mari perhatikan contoh di bawah:
print c:\file.txt /d:lpt1
Dengan menjalankan contoh perintah tersebut, Anda akan mencetak file.txt yang berada di partisi C: dengan printer pada port LPT1.
40. query
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
query adalah perintah CMD yang digunakan untuk menampilkan empat jenis informasi yang terkait dengan RD session host server. Masing-masing informasi dapat ditunjukkan dengan syntax berikut:
- query process — menampilkan daftar proses yang berjalan di RD session host server
- query session — menampilkan daftar sesi yang ada di RD session host server
- query termserver — menampilkan daftar RD session host server yang ada di jaringan lokal
- query user — menampilkan informasi mengenai sesi user di sebuah RD session host server
41. recover
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Jika hard drive mengalami kerusakan, Anda dapat mencoba untuk mengembalikan data di dalamnya dengan perintah recover.
Akan tetapi, Anda hanya dapat meng-recover file satu per satu. Selain itu, Anda harus tahu nama filenya dan letaknya. Contohnya seperti di bawah ini:
recover d:\fiction\story.txt
42. rename
Didukung di: semua versi Windows
Sesuai namanya, perintah rename digunakan untuk mengubah nama file dan direktori. Sama seperti perintah sebelumnya, rename mengharuskan Anda untuk mencantumkan nama direktori dari file maupun direktori yang dipilih.
Misalnya, dengan perintah di bawah Anda dapat mengubah file “computer.jpg” menjadi “text.jpg”:
rename d:/pictures/computer.jpg text.jpg
Sebagai catatan, Anda juga dapat menggunakan perintah ren untuk mengganti nama file atau direktori. Syntax perintah ini tidak berbeda dengan yang dimiliki perintah rename.
43. repair-bde
Didukung di: Windows 7, 8, dan 10
repair-bde juga merupakan perintah yang berfungsi untuk menyelamatkan file dari hard drive yang rusak. Namun, ia digunakan untuk hard drive yang dienkripsi dengan BitLocker.
Untuk dapat menggunakan repair-bde, Anda harus memiliki hard drive lain di komputer. Ini digunakan sebagai tempat penyimpanan file dari hard drive yang rusak.
Data di hard drive kedua akan di-overwrite atau ditimpa dengan file-file yang dapat diselamatkan dari hard drive yang rusak. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan hard drive kosong.
Selain itu, Anda membutuhkan recovery key, recovery key package, recovery password, atau password untuk membuka enkripsi pada hard drive tersebut.
Dengan adanya beberapa faktor yang terlibat, repair-bde memang terdengar rumit. Akan tetapi, syntax-nya cukup mudah dipahami:
repair-bde <inputvolume> <outputvolume> <-rk> <–rp> <-pw> <–kp>
Berikut adalah penjelasan masing-masing bagian dari syntax di atas:
- inputvolume — huruf partisi hard drive yang file-file-nya ingin Anda selamatkan
- outputvolume — huruf partisi hard drive yang akan digunakan untuk menyimpan file-file tersebut
- -rk — file recovery key dari hard drive yang dienkripsi
- -rp — recovery password untuk membuka hard drive yang dienkripsi
- -pw — password untuk membuka hard drive yang dienkripsi
- -kp — recovery key package untuk membuka hard drive yang dienkripsi
Meskipun -rk merupakan file, Anda harus mencantumkan huruf partisi dan direktori yang menjadi letaknya.
Agar lebih jelas, mari lihat contoh penggunaan perintah repair-bde di bawah ini:
repair-bde c: d: -rk f:\RecoveryKey.bek
Perintah tersebut akan mencoba memindahkan file-file dari drive C: ke drive D: dengan file recovery key bernama RecoveryKey.bek.
Untuk penggunaan perintah repair-bde yang menggunakan recovery key package, contohnya seperti berikut:
repair-bde C: D: -rp 111111-222222-333333-444444-555555-666666-777777-888888
44. replace
Didukung di: semua versi Windows
Perintah replace digunakan untuk mengganti satu atau beberapa file dalam sebuah direktori dengan file lain. Perintah ini bermanfaat jika ada file yang sama di beberapa direktori dan perlu diperbarui secara berkala.
Syntax-nya seperti demikian:
replace <drive1> <filename> <drive2> </p> </r> </s>
Seperti yang dapat Anda lihat di atas, ada tiga opsi yang dapat digunakan dalam perintah replace, yaitu:
- /p — menampilkan pertanyaan konfirmasi sebelum Anda mengganti file pada <drive2>
- /r — digunakan untuk mengganti file dengan atribut read only
- /s — digunakan untuk mengganti semua file dalam subdirektori di <drive2>
Mari simak contoh penggunaannya di bawah ini:
replace f:\phones.cli c:\ /s
Dengan perintah tersebut, semua file “phones.cli” di partisi C: dan seluruh subdirektori-nya akan diganti dengan file yang berada di partisi F:.
45. rmdir
Didukung di: semua versi Windows
rmdir digunakan untuk menghapus direktori yang kosong. Meski demikian, perintah CMD ini juga dapat menghapus direktori yang tidak kosong di Windows XP dan versi setelahnya.
Penggunaan sederhananya seperti demikian:
rmdir c:\test
Apabila ingin menghapus file dan subdirektori di dalamnya, Anda tinggal menambahkan /s di belakang perintah di atas:
rmdir c:\test /s
Anda juga dapat menggunakan perintah rd untuk menghapus direktori karena memiliki fungsi yang sama dengan rmdir.
46. robocopy
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
Sebelumnya Anda telah belajar tentang perintah copy. robocopy memiliki fungsi yang sama, tetapi perintah ini juga dapat meng-copy direktori dan partisi.
Syntax-nya mirip dengan yang dimiliki perintah copy. Bedanya, file yang ingin disalin ke direktori tujuan (destination) dicantumkan setelah Anda menyebutkan nama direktori tersebut:
robocopy <source> <destination> <file(s)> <option>
Seperti yang dapat dilihat di atas, setelah menyebutkan file yang ingin di-copy Anda dapat menggunakan satu atau beberapa opsi. Berikut adalah beberapa opsi yang dapat digunakan:
- /s — meng-copy subdirektori yang ada di dalam direktori asal (source), kecuali subdirektori kosong
- /e — meng-copy subdirektori yang ada di dalam direktori asal, baik yang ada isinya maupun tidak
- /copyall — informasi file yang di-copy tetap disimpan ketika sudah disalin ke direktori tujuan
- /nocopy — informasi file yang di-copy tidak disimpan ketika sudah disalin ke direktori tujuan
- /move — menghapus file asli setelah di-copy
- /a — hanya meng-copy file dengan atribut archive
- /a+:<attribute> — meng-copy sekaligus menentukan atribut file. Simbol atributnya seperti yang tadi sudah disebutkan di pembahasan tentang perintah attrib
- /a-:<attribute> — seperti opsi sebelumnya, tetapi sekaligus menghapus atribut file
- /ia:<attribute> — hanya meng-copy file dengan atribut yang Anda tentukan
- /xa:<attribute> — mengecualikan file dengan atribut yang Anda tentukan
- /xf file <filename> — mengecualikan file yang namanya memiliki kata tertentu
- /xf dirs <directoryname> — mengecualikan direktori yang namanya memiliki kata tertentu
- /max:n — hanya meng-copy file di bawah ukuran yang Anda tentukan (n)
- /min:n — hanya meng-copy file di atas ukuran yang Anda tentukan (n)
47. schtasks
Didukung di: semua versi setelah Windows XP
Di bagian awal artikel ini Anda sudah belajar tentang perintah at yang digunakan untuk otomatisasi tindakan. Nah, schtasks memiliki fungsi yang sama, tetapi syntax-nya berbeda:
schtasks /parameter <arguments>
Yang dimaksud /parameter pada schtasks adalah sub-perintahnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- /create — membuat sebuah otomatisasi
- /delete — menghapus sebuah otomatisasi
- /query — menampilkan daftar perintah yang diotomatisasi
- /change — mengubah pengaturan sebuah otomatisasi
- /run — menjalankan sebuah otomatisasi
- /end — menghentikan sebuah otomatisasi yang berjalan
Sedangkan <arguments> adalah tindakan yang diotomatisasi dengan schtasks. Ada banyak sekali tindakan yang dapat Anda lakukan dengan perintah tersebut. Di bawah ini adalah beberapa <arguments> yang digunakan secara umum:
- /tr — menentukan nama file yang ingin dijalankan dengan schtasks dan direktorinya
- /tn — menentukan nama tindakan yang diotomatisasi
- /sc — menentukan frekuensi otomatisasi. Anda dapat menentukannya per menit, jam, hari, minggu, dan bulan. Anda bahkan dapat membuat otomatisasi yang hanya berjalan sekali.
- /mo — menentukan frekuensi dengan lebih detil. Misalnya, Anda ingin menjalankan sebuah file setiap 120 menit.
- /d — menentukan hari otomatisasi
- /m — menentukan bulan otomatisasi
- /i — menentukan jarak waktu antar otomatisasi sebuah tindakan
- /st — menentukan waktu otomatisasi dimulai. Perlu Anda ingat bahwa format yang digunakan adalah 24 jam. Jadi, jika Anda ingin menyetel sebuah tindakan untuk jam 2 siang, maka ketikkan 14:00.
- /et — menentukan waktu otomatisasi berhenti
- /k — menghapus otomatisasi ketika ia berhenti
Agar Anda dapat memahaminya dengan lebih mudah, mari lihat contoh di bawah ini. Contoh berikut digunakan untuk membuat sebuah otomatisasi bernama SecurityScript dengan target file sec.vbs:
schtasks /create /tn "Security Script" /tr sec.vbs /sc minute /mo 100 /st 17:00 /et 08:00 /k
48. sfc
Didukung di: semua versi setelah Windows 98
Perintah sfc atau system file checker digunakan untuk mencari dan mengganti file sistem Windows dengan versi yang benar. Ini sangat berguna apabila ada masalah dalam sistem komputer Anda yang sulit diperbaiki.
Syntax-nya cukup mudah dipahami:
sfc /command
/command adalah sub-perintah yang dapat digunakan dengan sfc. Berikut adalah daftar sub-perintahnya:
- /scannow — mencari dan memperbaiki file sistem yang rusak
- /verifyonly — mencari file sistem yang rusak
- /scanfile — memindai kerusakan pada file yang dipilih dan memperbaikinya. Anda perlu menyebutkan nama file dan direktorinya untuk menggunakan sub-perintah ini
- /verifyfile — memindai kerusakan pada file yang dipilih. Seperti pada sub-perintah sebelumnya, Anda perlu menyebutkan nama file dan direktorinya
Di bawah ini adalah contoh penggunaan perintah sfc untuk memindai kerusakan pada file kernel32.dll dan memperbaikinya:
sfc /VERIFYFILE=c:\windows\system32\kernel32.dll
49. shadow
Didukung di: Windows XP, Vista, dan 7
Perintah shadow dapat digunakan jika Anda mengelola RD session host server. Dengannya, Anda dapat mengendalikan komputer lain pada server tersebut. Berikut adalah syntax-nya:
shadow {<SessionName> | <SessionID>} [/server:<ServerName>] [/v]
Jadi, Anda dapat mengendalikan sebuah komputer pada RD session host server dengan hanya menyebutkan nama session atau ID-nya. Contohnya pada contoh berikut:
shadow 93
Dengan perintah tersebut, Anda akan mengendalikan komputer dengan ID 93.
50. shutdown
Didukung di: semua versi setelah Windows 2000
Jika ingin shut down, sleep, atau log off komputer dari Command Prompt, Anda dapat menggunakan perintah shutdown. Selain itu, Anda juga dapat menggunakannya untuk melakukan hal yang sama pada komputer lain dalam sebuah jaringan.
Syntax-nya sederhana, tetapi ada beberapa arguments yang dapat Anda gunakan dengan perintah CMD ini:
shutdown <arguments> <TargetComputer>
Berikut adalah beberapa arguments atau sub-perintahnya yang sering digunakan:
- /i — menampilkan graphical user interface atau GUI shutdown
- /l — log off dari komputer
- /s — shut down atau mematikan komputer
- /r — restart komputer
- /a — membatalkan shut down komputer
- /p — mematikan komputer pada jaringan lokal secara langsung. Artinya, GUI shutdown komputer yang biasanya Anda lihat tidak akan ditampilkan
- /h — menyalakan mode hibernate
- /t — lama waktu yang ditentukan sebelum salah satu sub-perintah dijalankan
Jadi, jika ingin mematikan komputer pribadi, Anda dapat menjalankan perintah berikut:
shutdown /i /s
Namun, apabila Anda mengelola sebuah jaringan lokal dan ingin mematikan salah satu komputer, di bawah ini adalah contoh perintah yang dibutuhkan:
shutdown /i /s /t 45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar